BAB I 2



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Kehamilan dan Kelahiran merupakan kondisi fisiologis yang dapat beresiko menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin. Kesiapan fisik atau mental sangat dibutuhkan oleh ibu dalam menerima kondisi kehamilannya serta dalam menghadapi proses persalinan. Selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Peran serta suami berupa dukungan dan kasih sayang dari suami dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya sehingga ibu hamil menjadi lebih siap dalam menghadapi persalinan (Ayusita, 2012,hal.12)
Dukungan suami memiliki andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas (Suparyanto, 2012).
Strategi nasional making pregnancy safer (MPS) Indonesia 2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 memiliki visi “Kehamilan dan Persalinan di Indonesia Berlangsung Aman, Serta Bayi Yang Dilahirkan Hidup Dan Sehat”, dengan misi “Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan system kesehatan dengan biaya efektif berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat, melalui kegiatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir”. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurukan angka kematian bayi baru lahir menjadi 16/100.000 kelahiran hidup (Endjun, 2005). Dan menurut target dari MDGs ( Millennium Development Goals) tahun 2015 bahwa diharapkan AKI turun sampai 102/100.000 KH.dan kematian bayi (AKB) 23/1000 KH.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi sampai sekarang masih tinggi dari kawasan Asean, walaupun sudah terjadi penurunan dari 270/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan turun lagi menjadi 226/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Dari angka kematian tersebut terdapat 34-45 % diakibatkan oleh perdarahan, sekitar 16- 17% insidens perdarahan pasca persalinan akibat retensio placenta, 14,5%-24% akibat dari hipertensi, 10 - 10,5% akibat dari infeksi dan 5%-6,5% karena lain-lain (DepkesRI,2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program kesehatan yang direncanakan oleh pemerintah. Pada tahun 2012 kematian ibu melahirkan di DIY saat ini mencapai 125/100.000 kelahiran hidup, lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional yang mencapai 225/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY menargetkan angka kematian ibu melahirkan tersebut turun menjadi 102/100.000 kematian.
Di Kabupaten Bantul Angka Kematian Ibu (AKI ) tahun 2012 mengalami penurunan dibanding pada tahun 2011 yaitu sebesar 52,2/100.00 KH pada tahun 2012 dan 111,2/100.000 KH pada tahun 2011. Target AKI tahun 2012 adalah 90/100.000 KH. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pelayanan kesehatan ibu. Pada cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K4 tahun 2006-2012 dilaporkan 91,8 %, masih dibawah target K4 95 % yang kunjungan K4 Ibu Hamil tahun 2012 tertinggi adalah di Puskesmas Sewon 1 (99,7 %).
Dari hasil wawancara pada 10 ibu hamil di Puskesmas Sewon 1 Kabupaten Bantul didapatkan bahwa peran suami mereka terhadap kehamilan masih kurang. 7 dari 10 ibu hamil menyatakan mereka datang memeriksakan kehamilan sendiri dan 3 dari 10 ibu hamil   diantaranya diantar oleh suami.
Saat ini peran suami dianggap “orang yang terlupakan” selama kehamilan dan persalinan. Masih banyak suami belum mampu menunjukkan dukungan penuh terhadap kesiapan ibu menghadapi persalinan. Dengan adanya perubahan-perubahan pada sang istri selama kehamilan. Dukungan suami tersebut dapat berupa dukungan informasi, emosional, fisik, dan instrumental.
Peran dan tanggung jawab suami berpengaruh dalam kesehatan terkait dengan kesiapan ibu menghadapi persalinan. Suami diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan istrinya selama masa kehamilan. Sampai saat ini masih banyak suami yang bersikap dan berprilaku kurang bertanggungjawab dalam kesehatan reproduksi sehingga membahayakan kehamilan. Pendekatan baru dalam mengikatkan peran suami dalam kesehatan reproduksi adalah membekali suami dengan informasi yang benar dan mengikutsertakan mereka dalam setiap upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi.
Berdasarkan uraian diatas tersebut penulis tertarik melakukan  penelitian tentang “Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kesiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Sewon 1 Tahun 2013”.

BAB I 1




A.  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kesiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Sewon 1 Tahun 2013”.

B.   Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kesiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Sewon 1 Tahun 2013.
2.    Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian, yaitu:
a.    Mengetahui prosentase suami yang memberikan dukungan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sewon 1.
b.    Mengetahui kesiapan persalinan ibu hamil trimester III yang mendapat dukungan dari suami di Puskesmas Sewon 1 .
c.    Mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sewon 1pada tingkat kurang.

C.   Manfaat Penelitian
1.    Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan informasi tentang dukungan suami dengan kersiapan persalinan dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan pelayanan kesehatan.
2.    Bagi Diri Sendiri
Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya.
3.    Bagi Institusi
a.    Puskesmas Sewon 1
Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan  Ibu hamil trimester III menggunakan pendekatantentang persiapan persalinan.
b.    Pendidikan
Menambah bahan bacaan atau referensi tentang dukungan suami pada ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan.

KEASLIAN PENELITIAN 2




A.  Keaslian Penelitian
Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh:
No
Nama Pengarang
Tahun
Judul
Metode
Hasil
1
Eko Mardiyaningsih
2012
Hubugan Antara Peran Suami Dengan Kesiapan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di RB Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang
·       Metode yang digunakan yaitu desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional
·       Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner
·       Teknik sampling yaitu teknik quota sampling

Ibu hamil yang menyatakan peran suaminya termasuk kategori baik yaitu sejumlah 37 orang (92,5%) dan 3 orang (7,5%) ibu hamil yang menyatakan peran suaminya masuk kategori kurang.
2
Laili Rahmi
2009
Hubungan Usia, tingkat pendidikan,dukungan suami,dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan  menjelang persalinan pada ibu hamil trimester III di Poliklinik kebidanan RSUP DR. M. Djamil Padang

·       Metode yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
·       Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner
·       Teknik sampling yaitu teknik quota sampling


3
Rissa Vatmasanti
2012
Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kesiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III di BPS Sekecamatan Wagir Kabupaten Malang
·       Metode yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
·       Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner
·       Teknik sampling yaitu teknik quota sampling

Dukungan dengan kategori sangat mendukung berjumlah 13 responden (37%), dan 5 responden (14%) lainnya masuk kategori kurang mendukung.

4
Novita Sari
2010
Pengaruh Support Suami pada Lama Persalinan Kala II Primipara di RB Kebakkramat I Karanganyar
·       Metode yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
·       Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner
·       Teknik sampling yaitu teknik quota sampling

Hasil penelitian dari 30 ibu bersalin primigravida, sebesar 73,3% suamimemberikan dukungan baik dan 26,7% suami memberikan dukungan sedangkepada ibu selama persalinan kala II di RB Nissa Surakarta. Jumlah respondenprimigravida yang melalui persalinan kala II <1,5 jam sebesar 73,3% dan yangmelalui persalinan kala II ≥1,5 jam sebesar 26,7%. Hasil analisis diperoleh nilaisignifikansi P value 0,000 <0,05 dan koefisien kontingensi 0,539. Sedangkan hasilpenelitian dari 30 ibu bersalin multigravida didapatkan 40% suami memberikandukungan baik, 46,7% suami yang memberikan dukungan sedang dan 13,3%suami memberikan dukungan kurang. Jumlah responden multigravida yangmelalui proses persalinan kala II <0,5 jam sebesar 83,3% dan yang melalui prosespersalinan kala II ≥0,5 jam sebesar 16,7%. Hasil analisis diperoleh nilaisignifikansi P value 0,003 <0,05 dan koefisien kontingensi 0,523.

5
Nofi Ika Haryani
2007
Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Depresi Pasca Melahirkan
·      Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan korelasi product moment Pearson disebabkan hubungan yang diasumsikan peneliti berbentuk linier. Demi menjaga keakuratan dan kemudahan dalam pengolahan data maka digunakan teknik pengolahan data dari program SPSS versi 12.0 for Windows

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangatsignifikan antara dukungan suami dan depresi pasca melahirkan yangdibuktikan dengan nilai rxy = - 0,567; p = 0,000 (p<0,01) untuk n = 50.Dengan demikian hipotesis penelitian diterima. Ada hubungan negatif antara dukungan suami dengan depresi pasca melahirkan.